Parenting Class Nafia Nur Handayani

 Parenting self-efficacy Untuk Ibu Post Partum dalam Peran Pemberian ASI pada Bayi

*Foto ilustrasi : hasil tangkapan kamera autor (Nafia)

        Pada kondisi ibu setelah melahirkan, rasa lelah letih dan lemas seketika terobati dengan mendengar suara tangis dari bayi yang baru saja ia lahirkan,  tentu akan menimbulkan berbagai perasaan antara senang sedih dan suka cita. Kenangan persalinan akan memenuhi pikiran ibu dan berpengaruh dalam pemulihan kondisinya (Mansyur, 2014). Pengalaman ibu dalam perawatan bayi baru lahir, kondisi selama sebelum persalinan dan pendidikan sebelum persalinan penting untuk kesiapan perawatan diri dan bayi baru lahir .Persiapan masa nifas yang tidak diberikan sejak masa kehamilan, menyebabkan ibu tidak mengetahui perawatan diri dan bayinya dengan baik. Beberapa penelitian menemukan berbagai komplikasi dan masalah kesehatan fisik terjadi pada ibu nifas (Rahayuningsih, Faizah Betty, 2015).

        Pada masa nifas ibu akan secara aktif memberikan ASI (Air Susu Ibu) untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi sehingga dalam pertumbuhan dan perkembangannya sesuai serta tidak menimbulkan masalah seperti sakit, kurang gizi atau pun menimbulkan penyakit. ASI diberikan sejak bayi lahir sampai 6 bulan pertama dan selanjutnya mendapatkan makanan pendamping ASI dan tetap diberikan sampai 2 tahun. SDKI 2012 menunjukkan angka ketercapaian ASI eksklusif masih rendah. Depresi salah satu faktor yang dapat berkontribusi pada kegagalan menyusui. Berdasarkan hasil penelitian  menunjukkan bahwa menyusui mendukung proses hormonal yang melindungi ibu terhadap depresi postpartum dengan cara menaikkan hormon kortisol. Hal lain yang dapat mengurangi risiko depresi postpartum, regulasi pola tidur dan bangun ibu dan anak, self efficacy ibu dan keterikatan emosional dengan anak, mengurangi masalah temperamental anak, dan mendukung interaksi yang lebih baik antara ibu dan anak. Kebalikannya keberhasilan menyusui dapat mencegah kejadian depresi post partum. Edukasi postpartum merupakan salah satu upaya menyediakan dukungan dan informasi bagi ibu guna meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan ibu dalam melakukan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang ibu.

        Pelaksanaan peran dan tugas seorang ibu sangat erat hubunganya dengan parenting self efficacy ibu. Parenting self-efficacy merupakan keyakinan orang tua terhadap kemampuannya dalam mengatur dan melakukan tugas yang berhubungan dengan mengasuh bayi dalam kondisi tertentu. Penelitian mengungkapkan bahwa parental selfefficacy tidak hanya bermanfaat bagi anak, tetapi juga bagi orangtua. Berdasarkan hasil penelitian, telah terbukti bahwa parental self-efficacy berkontribusi terhadap adaptive parenting skills (keterampilan pengasuhan yang adaptif). Ibu yang memiliki keyakinan yang kuat mengenai kemampuannya dalam memberikan pengasuhan, memiliki emotional well-being yang lebih positif, attachement yang lebih dekat dengan anaknya, dan memiliki penyesuaian diri yang lebih baik terhadap peran sebagai orang tua. Parenting self-efficacy diperlukan sebagai keyakinan individu yang harus dimiliki orang tua mengenai kemampuan dalam merawat membesarkan anak. Self-efficacy belief menentukan bagaimana seseorang merasakan sesuatu, berfikir, dan bersikap. Orang yang memiliki self-efficacy tinggi lebih memiliki pengalaman stres dan depresi yang lebih sedikit karena mereka dapat beraksi membuat lingkungannya menjadi lebih teratur dan tidak menakutkan. Sedangkan orang yang memiliki self-efficacy rendah, ketika menghadapi stres cenderung mudah menyerah, membuat atribusi internal sebagai faktor kegagalannya, dan berpengalaman memiliki tingkat kecemasan atau depresi yang tinggi.

        Untuk membantu ibu dalam mencegah depresi serta menambah pengetahuan keluarga mengenai perawatan dan persiapan dalam memberikan pendidikan kepada anak maka perlu di adakannya parenting class self-efficacy pada keluarga muda atau yang baru saja memiliki anak. Kegiatan perenting class bisa di adakan secara terbuka ataupun berupa konseling pribadi kepada suami dan istri.

Terkait materi yang disampaikan kepada keluarga seperti

1. Tanda gejala depresi pada ibu post partum

2. Pengawasan pada pemenuhan ASI pada bayi

3. Pemenuhan nutrisi ibu menyusui

4. Mengenali beberapa ciri tumbuh kembang anak yang sesuai usia

5. Persiapan pendidikan untuk anak


sumber :

Mansyur, Nurlina, dan Dahlan A. (2014). Buku ajar: Asuhan kebidanan masa nifas. Malang : Selaksa Media.

Rahayuningsih, Faizah Betty. (2015). Pengaruh Pelatihan Persiapan MasaNifas, Pengetahuan, Dukungan Sosial dan Efikasi Diri Ibu Nifas Terhadap KualitasHidup Ibu Nifas. PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL(Vol 2, No. 2). ISBN 978.979.704.883.9 

SDKI. (2012). Survei demografi dan kesehatan Indonesia. Jakarta 


Komentar

  1. Izin promo ya Admin^^

    Bosan gak tau mau ngapain, ayo buruan gabung dengan kami
    minimal deposit dan withdraw nya hanya 15 ribu rupiah ya :D
    Kami Juga Menerima Deposit Via Pulsa
    - Telkomsel
    - GOPAY
    - Link AJA
    - OVO
    - DANA
    segera DAFTAR di WWW.AJOKARTU.COMPANY ....:)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kebutuhan Nutrisi dan Cairan pada Ibu Nifas _ Dian Charnia Ravika

Kebutuhan dasar Ibu Nifas_Mobilisasi dan Eliminasi_Dian Charnia Ravika

Senam Nifas