Kebutuhan Nutrisi dan Cairan pada Ibu Nifas _ Dian Charnia Ravika
Bagaimana nutrisi yang dibutuhkan
pada
masa nifas dan apa manfaatnya?
Nutrisi atau gizi adalah zat yang
diperlukan oleh ibu untuk keperluan metabolisme. Kebutuhan nutrisi pada
pascapersalinan dan menyusui meningkat 25%, karena berguna untuk proses
penyembuhan setelah melahirkan dan untuk meningkatan produksi ASI supaya pemenuhan kebutuhan bayi tercukupi. Kebutuhan nutrisi masa nifas akan meningkat tiga kali dari
kebutuhan biasa (pada perempuan dewasa tidak hamil kebutuhan kalori 2.000-2.500
kalori, perempuan hamil 2.500-3.000 kalori, perempuan nifas dan menyusui 3.000-3.800
kalori) (Wahyuni, 2018).
Nutrisi yang dikonsumsi berguna untuk melakukan aktifitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses memproduksi ASI yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Pada saat 6 bulan
pertama pascapersalinan, peningkatan kebutuhan kalori ibu adalah 700 kalori, dan menurun pada 6 bulan ke
dua postpartum yaitu menjadi 500 kalori. Ibu nifas dan menyusui memerlukan
makan makanan yang beraneka ragam yang mengandung karbohidrat, protein hewani,
protein nabati, sayur, dan buah-buahan (Wahyuni, 2018).
Konsumsi makanan dengan menu makanan
semimbang yaitu dengan cara makan dengan porsi cukup dan teratur, tidak terlalu
asin, pedas atau berlemak, tidak mengandung alkohol, nikotin serta bahan
pengawet atau pewarna. Disamping itu, makanan yang dikonsumsi ibu postpartum
juga harus mengandung:
a. Sumber tenaga (energi)
Sumber energi terdiri dari
karbohidrat dan lemak. Sumber energi ini berguna untuk pembakaran tubuh,
pembentukan jaringan baru, penghematan protein (jika sumber tenaga kurang). Zat
gizi sebagai sumber dari karbohidrat terdiri dari beras, sagu, jagung, tepung
terigu dan ubi. Sedangkan zat gizi sumber Lemak adalah mentega, keju, lemak
(hewani) kelapa sawit, minyak sayur, minyak kelapa, dan margarine (nabati) (Wahyuni,
2018).
b. Sumber pembangun (protein)
Protein diperlukan untuk pertumbuhan
dan mengganti sel-sel yang rusak atau mati. Sumber zat gizi protein adalah
ikan, udang, kerang, kepiting, daging ayam, hati, telur, susu, keju (hewani)
kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai, tahu dan tempe (nabati).
Sumber protein terlengkap terdapat dalam susu, telur, dan keju yang juga
mengandung zat kapur, zat besi, dan vitamin B (Wahyuni, 2018).
c. Sumber pengatur dan pelindung (air, mineral
dan vitamin)
Zat pengatur dan pelindung digunakan
untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan pengatur kelancaran
metabolisme dalam tubuh (Wahyuni, 2018).
1) Air
Ibu menyusui sedikitnya minum 3-4
liter setiap hari (anjurkan ibu minum setiap kali selesai menyusui). Kebutuhan
air minum pada ibu menyusui pada 6 bulan pertama minimal adalah 14 gelas
(setara 3-4 liter) perhari, dan pada 6 bulan kedua adalah minimal 12 gelas
(setara 3 liter). Sumber zat pengatur dan pelindung bisa diperoleh dari semua
jenis sayuran dan buah-buahan segar (Wahyuni, 2018).
2) Mineral
Jenis–jenis mineral penting dan
dibutuhkan pada ibu nifas dan menyusui adalah
a). Zat kapur
atau calcium berfungsi untuk pembentukan tulang dan gigi anak, dengan sumber
makanannya adalah susu, keju, kacang-kacangan, dan sayuran berwarna hijau,
b). Fosfor
diperlukan untuk pembentukan kerangka tubuh, sumber makananya adalah susu, keju
dan daging,
c). Zat besi,
tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui karena dibutuhkan untuk
kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta penambahan sel darah merah sehingga
daya angkut oksigen mencukupi kebutuhan. Sumber zat besi adalah kuning telur,
hati, daging, kerang, ikan, kacang-kacangan dan sayuran hijau, d). Yodium,
sangat penting untuk mencegah timbulnya kelemahan mental dan kekerdilan fisik,
sumber makanannya adalah minyak ikan, ikan laut, dan garam beryodium (Wahyuni,
2018).
3) Vitamin
Jenis–jenis vitamin yang dibutuhkan
oleh ibu nifas dan menyusui adalah:
a)
Vitamin A
Digunakan untuk pertumbuhan sel,
jaringan, gigi dan tulang, perkembangan saraf penglihatan, meningkatkan daya
tahan tubuh terhadap infeksi. Sumber vitamin A adalah kuning telur, hati,
mentega, sayuran berwarna hijau, dan kuning.
Selain sumber-sumber tersebut ibu
menyusui juga mendapat tambahan kapsul vitamin A (200.000 IU).
b)
Vitamin B1 (Thiamin)
Diperlukan untuk kerja syaraf dan
jantung, membantu metabolisme karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makan
yang baik, membantu proses pencernaan makanan, meningkatkan pertahanan tubuh
terhadap infeksi dan mengurangi kelelahan. Sumber vitamin B1 adalah hati,
kuning telur, susu, kacang-kacangan, tomat, jeruk, nanas, dan kentang bakar.
c)
Vitamin B2 (riboflavin)
Dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas, nafsu makan, pencernaan, sistem urat syaraf, jaringan kulit, dan mata. Sumber vitamin B2 adalah hati, kuning telur, susu, keju, kacang-kacangan, dan sayuran berwarna hijau (Wahyuni, 2018).
Berikut ini merupakan gambar contoh porsi/ takaran makan dalam 1 hari pada ibu
menyusui 0-12 bulan
(Sumber: Buku KIA bagian Ibu, 2020)
Wahyuni, E. D. 2018. Asuhan Kebidanan
Nifas dan Menyusui. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Wah info2nya sangat lengkap sekali, terimakasih🙏
BalasHapusTerimakasih sudah berkunjung, nantikan info-info terbaru nya ya
Hapuslengkap banget ini infonya, ada porsi makannya juga jadi gampang ngertinya
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMaterinya lengkap dan mudah dipahami
BalasHapuswah materinya sangat lengkap dan benar-benar materi terupdate. Saya jadi paham mengenai porsi-posi makanan yang harus saya makan. Terima kasih infonya.
BalasHapus