KOMPOSISI ASI_Lela Dwi Andriani

 

KOMPOSISI AIR SUSU IBU (ASI)

  


  

ASI adalah cairan hasil dari sekresi kelenjar payudara ibu yang merupakan nutrisi terbaik untuk mencukupi kebutuhan bayi pada awal usia kehidupan. ASI juga berperan penting dalam melindungi bayi dari berbagai penyakit, mempertahankan kelangsungan hidup dan berdampak positif untuk tubuh kembang bayi.

 



Komposisi ASI dibedakan menjadi 3 macam 

1.     Kolostrum

    Kolostrum merupakan tahapan pertama terjadi selama kehamilan dan berlanjut hingga beberapa hari setelah melahirkan. Warna kolostrum kekuningan atau krem. Kolustrum memiliki kandungan vitamin yang larut kedalam lemak, tinggi protein, mineral, dan immunoglobulin. Imunoglobulin merupakan antibody untuk kekebalan pasif bayi sehingga dapat melindungi bayi dari bakteri dan virus.

    Kolostrum juga mengandung sel hidup yang serupa dengan sel darah putih dapat membunuh kuman penyakit. Kolostrum dapat melapisi usus bayi dan memberikan perlindungan dari bakteri, Karena hal tersebut kolostrum wajib diberikan kepada bayi.

Kolostrum memiliki fungsi dapat  memberikan gizi dan proteksi yang terdiri dari beberapa zat seperti :

1. Imunoglobulin dapat  melapisi usus sehingga mencegah penyerapan dari protein yang mungkin dapat menyebabkan terjadinya alergi.

2. Laktoferin adalah protein yang memiliki afinitas yang tinggi terhadap zat besi. Kolostrum dan air susu ibu yang rendah kandungan zat besinya dapat mencegah perkembangan dari bakteri pathogen.

3.  Lisosom berfungsi sebagai antibakteri dan dapat menghambat tumbuhnya berbagai virus.

4. Faktor antitripsin memiliki fungsi dapat menghambat kerja dari tripsin sehingga akan menimbulkan immunoglobulin pelindung tidak akan dipecah oleh tripsin.

5. Faktor bifidus merupakan gula yang memiliki kandungan nitrogen. Lactobasillus membutuhkan faktor bifidus untuk pertumbuhannya dan menghasilkan berbagai asam yang mencegah pertumbuhan bakteri patogen. 

2.     Air Susu Masa Peralihan

Air susu masa peralihan terjadi setelah kolostrum dan berlangsung selama kurang lebih dua minggu. Kandungan susu transisi ini tinggi lemak, laktosa, vitamin yang larut dalam air, dan mengandung lebih banyak kalori daripada kolostrum.

 

3.     Air Susu Matang (Matur)

    Susu matang adalah susu terakhir yang dihasilkan. Air susu matang ini mengandung 90% air, yang diperlukan untuk mempertahankan hidrasi bayi. 10% lainnya terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan dan energi. Ada dua jenis susu matang: foremilk dan hindmilk.

 1.   Foremilk

Foremilk merupakan ASI yang teksturnya encer yang diproduksi di awal proses menyusui dengan kadar air tinggi dan mengandung banyak laktosa, protein, serta nutrisi lainnya, namun  rendah lemak. Foremilk adalah ASI yang keluar pada lima menit pertama. Foremilk lebih encer dibandingkan hindmilk dan cocok untuk menhilangkan rasa haus pada bayi.

2.  Hindmilk

Hindmilk merupakan ASI yang mengandung tinggi lemak dapat memberikan banyak zat energi dan diproduksi menjelang akhir proses menyusui. ASI ini keluar setelah foremilk habis saat menyusui hampir selesai. Hindmilk memiliki tekstur sangat kental dan penuh lemak bervitamin. Hindmilk mengandung lemak 4-5 kali dibanding foremilk. 

 

Komposisi zat gizi pada ASI adalah sebagai berikut : 

ASI memiliki kandungan nutrisi yang sangat penting untuk mencukupi kebutuhan bayi dari lahir hingga 6 bulan pertama. Kandungan nutrisinya meliputi vitamin, protein, mineral dan air. Karena berbagai zat tersebut mudah dicerna oleh bayi. ASI juga memiliki kandungan faktor bioaktif yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang belum sempurna, dapat melindungi terhadap infeksi dan faktor lainya yang dapat membantu pencernaan dan penyerapan nutrisi.

1.   Lemak

ASI memiliki kandungan lemak yang tinggi. Kadar lemak yang tinggi ( lemak omega 3 dan 6) inilah yang dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan otak. ASI juga memiliki kandungan asam lemak rantai panjang (asam dokosaheksanoik (DHA) dan asam arakidonat (ARA) yang memiliki peran dalam perkembangan jaringan saraf dan retina mata.

2.   Karbohidrat

Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa, kandunganya hampir 2 kali lipat  lebih tinggi dari susu sapi atau formula. Laktosa memiliki fungsi sebagai salah satu sumber energi untuk otak. Bayi yang mendapatkan ASI akan jarang mengalami diare yang disebabkan oleh intoleransi laktosa. Hal ini dapat terjadi karena penyerapan laktosa ASI dalam kolostrum kadarnya tidak terlalu tinggi, tetapi kadar karbohidrat meningkat pada saat laktosa ASI transisi (7-14 hari setelah melahirkan). Sesudah melewati masa ini maka kadar karbohidrat ASI kembali stabil.

3.   Protein

ASI juga memiliki kandungan protein whey yang cukup tinggi dan mudah dicerna oleh usus bayi dibandingkan dengan protein casein yang terdapat dalam susu sapi atau formula. ASI hanya memiliki komposisi protein casein 30% dan susu sapi mengandung protein casein sebesar 80%. Kandungan asam amino dalam ASI juga lebih lengkap dibandingkan dengan susu sapi. Salah satu contoh asam aminonya adalah taurin, asam amino ini juga berperan dalam perkembangan otak bayi. ASI juga memiliki kandungan nukleotida yang banyak dan memiliki peran dalam peningkatan pertumbuhan dan kematangan usus, meragsang bakteri baik dalam usus, meningkatkan penyerapan besi dan daya tahan tubuh.

 

4.   Vitamin

 

1.   Vitamin K

Vitamin K memiliki fungsi sebagai pembekuan. Tetapi kandungan vitamin K dalam asi sangat sedikit oleh karena itu bayi baru lahir mendapatkan injeksi vitamin K sehingga tidak beresiko terjadi pendarahan.

2.   Vitamin D

Kandungan vitamin D dalam ASI juga sedikit. Oleh karena itu orang tua dianjurkan untuk menjemur bayinya pada pagi hari untuk mendapatkan tambahan vitamin D dari sinar matahari.

3.   Vitamin E

ASI memiliki kandungan vitamin E yang sangat tinggi terutama pada kolostrum dan ASI transisi awal. Vitamin ini berfungsi untuk mempertahankan dinding sel darah merah. Kekurangan vitamin E ini dapat menimbulkan anemia hemolitik.

4.   Vitamin A

ASI memiliki kandungan vitamin A yang sangat tinggi dan memiliki fungsi untuk kesehatan mata, kekebalan tubuh, mendukung pembelahan sel dan pertumbuhan.

 

5.  Mineral

ASI memiliki kualitas kandungan mineral yang sangat baik dibandingkan pada susu sapi. Kalsium merupakan mineral utama yang terdapat pada ASI. Kalsium berfungsi untuk pertumbuhan jaringan otot dan rangka, transmisi jaringan saraf, dan pembekuan darah.  Selain itu ASI juga mengandung zat besi namun jumlahnya hanya sedikit namun tidak perlu dikhawatirkan karena bayi akan mendapatkan tambahan zat besi dari makanan pendamping ASI setelah usia bayi 6 bulan.

 

Demikian berbagai informasi tentang komposisi dalam ASI semoga dapat menambah pengetahuan ya, dan apabila ada yang kurang jelas silakan di tanyakan di kolom komentar 👌

Daftar Pustaka :

Wahyuni, E.D., 2018. Asuhan kebidanan nifas dan menyusui. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan.

 

Komentar

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ajoqq^^cc
    mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
    mari segera bergabung dengan kami.....
    di ajopk.com ^_~
    segera di add Whatshapp : +855969190856

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kebutuhan Nutrisi dan Cairan pada Ibu Nifas _ Dian Charnia Ravika

Kebutuhan dasar Ibu Nifas_Mobilisasi dan Eliminasi_Dian Charnia Ravika

Senam Nifas